SEBALIK BINTANG FAJAR
#LOOCALISM : 1st WRITING EVENT ; ⚠️ cerita merupakan bagian dari partisipasi event dan tidak memiliki hubungan dengan plot utama ⚠️ Pria berusia 59 tahun itu masih saja sibuk dengan Teleskop Zeiss berdiameter 0,6 meter sejak empat jam yang lalu. Netranya terus tertuju pada lensa ganda yang kini tak mampu menangkap pekatnya langit. Tampak raut frustasi dari wajahnya, ia menghela napas dan berjalan mundur, melepas fokusnya dari teleskop legendaris itu. "Tidak bisa." "Apanya yang tidak bisa?" tanya sang gadis yang sejak tadi memilih bungkam. "Manusia terlalu bodoh. Padahal mereka tahu kenapa observatorium ini didirikan jauh dari perkotaan, di tengah distrik tanpa sedikit pun lampu di sekitarnya. Lihat? Bahkan teleskop berlensa ganda yang biasa kubanggakan itu terhalang sorot cahaya dari ujung sana," tutur Subagya dengan air muka penuh kecewa, ia lantas melangkah menuju sudut ruangan, menutup kubah dan menyudahi pengamatannya yang berujung sia-sia....